RESIKO BISNIS
RESIKO BISNIS
Bisnis menghadapi semua jenis
risiko, beberapa dapat menyebabkan kerugian serius bahkan kebangkrutan. Tapi di
saat seluruh perusahaan besar memiliki departemen "pengelola risiko",
perusahaan yang lebih kecil cenderung tidak melihat isu ini dalam cara yang
sistematis.
Jadi dalam empat seri tutorial ini,
anda akan belajar dasar - dasar manajemen risiko dan bagaimana anda dapat
menerapkannya dalam bisnis anda.
Dalam tutorial pertama ini, kita
akan melihat jenis - jenis utama risiko yang mungkin bisnis anda hadapi. Anda
akan mendapatkan sebuah penjelasan tentang risiko strategik, risiko kepatuhan,
risiko operasional, risiko finansial, risiko reputasional, sehingga anda
mengerti apa maksudnya, dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi bisnis anda. Kemudian
kita akan masuk lebih spesifik tentang cara mengidentifikasi dan menangani
risiko ini dalam seri tutorial berikutnya.
1.
Risiko Strategik
Setiap orang tahu bahwa sebuah
bisnis yang sukses memerlukan sebuah rencana bisnis yang komprehensif dan dipikirkan
dengan matang. Namun itu juga sebuah fakta hidup bahwa banyak hal berubah, dan
rencana terbaik anda terkadang terlihat begitu kuno dengan sangat cepat.
Inilah risiko strategik. Itu adalah
sebuah risiko dimana strategi perusahaan anda menjadi kurang efektif dan
perusahaan anda berusaha keras untuk mencapai goal sebagai sebuah hasil. Itu
dapat disebabkan karena perubahan teknologi, pesaing kuat baru yang memasuki
pasar, perubahan dalam permintaan pelanggan, peningkatan harga bahan baku, atau
perubahan skala besar lainnya.
Sejarah diisi dengan contoh - contoh
perusahaan yang menghadapi risiko strategik. Beberapa dapat beradaptasi dengan
baik, sementara yang lainnya gagal.
Sebuah contoh klasik adalah Kodak,
yang pernah menempati posisi dominan dalam pasar fotografi film dan saat salah
satu teknisinya menemukan kamera digital tahun 1975, perusahaan itu melihat
inovasi tersebut sebagai ancaman terhadap model bisnis utamanya, dan gagal
untuk mengembangkannya.
Sangat mudah untuk mengatakannya
jika kita melihat ke belakang, tentu saja, namun jika Kodak menganalisa risiko
strategik dengan lebih hati - hati, mereka dapat menyimpulkan bahwa orang lain
mungkin akan mulai membuat kamera digital suatu saat, jadi akan lebih baik jika
Kodak mengkanibal bisnisnya sendiri daripada dilakukan oleh perusahaan lain.
Kegagalan untuk mengadaptasi sebuah
risiko strategik membawa kepada kebangkrutan Kodak. Perusahaan tersebut
berusaha bangkit dari kebangkrutan sebanyak usaha perusahaan kecil yang fokus
pada solusi pencitraan corporate, namun jika perusahaan tersebut melakukan
perubahan lebih cepat, mungkin saja dominasinya tetap dapat dipertahankan.
Menghadapi sebuah risiko strategik
tidak harus menjadi sebuah bencana. Pikirkan tentang Xerox, yang menjadi
sinonim dengan sebuah produk tunggal yang sukses besar, mesin fotokopi Xerox.
Pengembangan cetak laser sebelumnya merupakan risiko strategik bagi posisi
Xerox, namun tidak seperti Kodak, perusahaan tersebut dapat beradaptasi
terhadap teknologi baru dan mengubah model bisnisnya. Cetak laser menjadi lini
bisnis multi milyar bagi Xerox, dan perusahaan tersebut bertahan dari risiko
strategik.
2.
Risiko Kepatuhan
Apakah anda mematuhi seluruh hukum
dan regulasi yang berhubungan dengan bisnis anda?
Tentu saja anda harus seperti itu
(saya harap). Namun hukum berganti sepanjang waktu, dan selalu ada risiko bahwa
anda akan menghadapi regulasi tambahan di masa mendatang. Dan saat bisnis anda
berkembang, anda mungkin akan mendapatkan diri anda harus mematuhi aturan baru
yang tidak pernah anda terapkan sebelumnya.
Sebagai contoh, mari katakan anda
menjalankan sebuah perkebunan organik di California, dan menjual produk anda di
toko seluruh U.S. Segalanya berjalan baik sehingga anda memutuskan untuk
memperluasnya ke Eropa dan mulai menjual di sana.
Itu hal yang bagus, namun anda juga
mengalami risiko kepatuhan yang signifikan. Negara - negara di Eropa memiliki
aturan keamanan pangan, aturan penandaanya sendiri, dan masih banyak lagi. Dan
jika anda membentuk lini Eropa untuk menanganinya, anda akan perlu untuk
mematuhi aturan keuangan dan pajak lokal. Memenuhi seluruh persyaratan
regulatori tambahan tersebut dapat berakhir pada biaya signifikan bagi bisnis
anda.
Bahkan jika bisnis anda tidak meluas
secara geografis, anda masih dapat mengalami risiko kepatuhan hanya dengan
memperluas lini produk anda. Mari katakan perkebunan California anda mulai
memproduksi wine sebagai tambahan terhadap makanan. Menjual alkohol membuka
anda kepada sebuah regulasi yang baru dan berpotensi penuh biaya.
Dan akhirnya, bahkan jika bisnis
anda tetap tidak berubah, anda dapat terbentur aturan baru kapanpun juga.
Mungkin sebuah aturan perlindungan data baru memerlukan anda untuk meningkatkan
keamanan website anda, sebagai contoh. Atau regulasi keamanan pekerja berarti
anda perlu berinvestasi dalam peralatan baru yang lebih aman dalam pabrik anda.
Atau mungkin anda secara tidak sengaja melanggar aturan, dan harus membayar
denda. Seluruh hal tersebut membutuhkan biaya, dan memunculkan sebuah risiko
kepatuhan terhadap bisnis anda.
Dalam kasus ekstrim, sebuah risiko
kepatuhan dapat juga berdampak pada masa depan bisnis anda, akan menjadi risiko
strategik juga. Pikirkan tentang perusahaan tembakau yang menghadapi larangan
periklanan terbaru, atau layanan berbagi musik online pada akhir tahun 1990
yang dituntut untuk pelanggaran hak cipta dan tidak dapat bertahan dalam
bisnisnya. Kita membagi risiko - risiko ini dalam kategori yang berbeda, namun
mereka seringkali bersinggungan.
3.
Risiko Operasional
Sejauh ini, kita telah melihat
risiko muncul dari kejadian eksternal. Namun perusahaan anda juga adalah sumber
risiko.
Risiko operasional mengacu pada
sebuah kegagalan yang tidak diharapkan dalam operasi harian perusahaan. Itu
dapat saja berupa kegagalan teknis, seperti server yang sudah usang, atau itu
dapat juga disebabkan oleh orang atau proses anda.
Dalam beberapa kasus, In some cases,
risiko operasional memiliki lebih dari satu penyebab. Sebagai contoh, bayangkan
salah satu karyawan anda menulis jumlah yang salah dalam sebuah cek, yang membayar
$100,000 bukannya $10,000.
Itulah kegagalan "orang",
namun juga sebuah kegagalan "proses". Itu dapat dicegah dengan
memiliki proses pembayaran yang lebih aman, contohnya memiliki anggota atau
staf kedua yang mengesahkan setiap pembayaran besar, atau menggunakan sebuah
sistem elektronik yang akan menampilkan jumlah yang tidak biasa untuk dikaji.
Dalam beberapa kasus, risiko
operasional dapat juga muncul dari kejadian di luar kendali anda, seperti
bencana alam, atau pemutusan daya, atau masalah dengan website
host. Apapun yang mengganggu operasi utama perusahaan dikategorikan dalam
risiko operasional.
Sementara kejadian tersebut
kelihatannya lebih kecil dibandingkan risiko strategik yang kita bicarakan
sebelumnya, risiko operasional tetap dapat memiliki dampak yang besar pada
perusahaan anda. Bukan hanya terdapat biaya perbaikan masalah, namun isu
operasional dapat juga mencegah pesanan pelanggan terkirim atau membuatnya
tidak mungkin untuk menghubungi anda, dimana dapat menyebabkan kerugian
pemasukan dan merusak reputasi anda.
4.
Risiko Finansial
Kebanyakan kategori risiko memiliki
dampak finansial, dalam istilah biaya ekstra atau kerugian pemasukan. Namun
kategori risiko finansial mengacu secara khusus pada arus masuk dan keluar uang
dalam bisnis anda, dan kemungkinan akan kerugian finansial.
Sebagai contoh, mari katakan bahwa
sebuah porsi besar pemasukan anda berasal dari sebuah klien besar tunggal, dan
anda memperpanjang 60 hari kredit kepada klien tersebut (info lebih lanjut
tentang memperpanjang kredit dan menangani cash flow, lihat cash flow tutorial).
Dalam kasus tersebut, anda memiliki
sebuah risiko finansial yang signifikan. Jika pelanggan tersebut tidak dapat
membayar, atau menunda pembayaran untuk alasan apapun juga, maka bisnis anda
dalam masalah besar.
Punya hutang yang banyak juga
meningkatkan risiko finansial, khususnya jika kebanyakan adalah hutang jangka
panjang yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Dan bagaimana jika suku bunga tiba
- tiba naik, dan bukannya membayar 8% pinjaman, anda sekarang membayar 15%? Itu
adalah biaya ekstra yang besar bagi bisnis anda, sehingga itu dihitung sebagai
risiko finansial.
Risiko finansial meningkat jika anda
melakukan bisnis secara internasional. Mari kita mundur lagi ke contoh
perkebunan California yang menjual produknya di Eropa. Ketika itu membuat
penjualan di Prancis atau Jerman, pemasukannya dalam bentuk euro, dan penjualan
di UK dalam bentuk pounds. Nilai tukar selalu fluktuatif, yang berarti jumlah
yang diterima perusahaan dalam dollar akan berubah. Perusahaan dapat membuat
lebih banyak penjualan di bulan berikutnya, sebagai contoh, namun menerima
lebih sedikit dalam dollar.Itu adalah risiko finansial besar yang harus
diperhatikan.
5.
Risiko Reputasional
Ada banyak jenis bisnis yang
berbeda, namun mereka semua punya satu hal yang sama: tidak peduli industri
yang mana yang anda geluti, reputasi anda adalah segalanya.
Jika reputasi anda rusak, anda akan
melihat kerugian dalam waktu cepat, seperti pelanggan yang mulai ragu berbisnis
dengan anda. Namun ada efek lainnya juga. Pekerja anda akan menurun moralnya
bahkan memutuskan untuk pergi. Anda mungkin akan kesulitan untuk mencari
pengganti yang bagus, dimana calon kandidat sudah mendengar reputasi jelek anda
dan tidak ingin bergabung dengan usaha anda. Pemasok mungkin mulai menawarkan
anda kondisi yang kurang menyenangkan. Pengiklan, sponsor atau partner lainnya
mungkin memutuskan bahwa mereka tidak lagi ingin berasosiasi dengan anda.
Risiko reputasional dapat
menimbulkan pelanggaran hukum mayor, penarikan produk yang memalukan, publikasi
negatif tentang anda atau staf anda, atau kritik keras tentang produk atau
layanan anda. Dan di masa sekarang ini, tidak diperlukan kejadian besar untuk
menyebabkan kerusakan reputasi; itu juga dapat menjadi kematian perlahan saat
ribuan tweet review produk online negatif.
Langkah
Berikutnya
Jadi sekarang anda telah mengetahui
tentang risiko utama yang dapat terjadi dalam bisnis anda. Kami telah meliput
lima jenis risiko bisnis, dan contoh bagaimana itu dapat mempengaruhi bisnis
anda.
Ini adalah fondasi strategi
manajemen risiko untuk bisnis anda, namun tentu saja ada lebih banyak tugas
untuk dikerjakan. Langkah berikutnya adalah melihat lebih dalam tiap jenis
risiko, dan mengidentifikasi hal - hal yang dapat menjadi salah, dan dampak
yang ditimbulkan.
Tidak banyak gunanya mengatakan,
"Bisnis kami tunduk kepada operasional." Anda perlu melihat setiap
aspek dalam operasional anda untuk mendapatkan hal - hal spesifik yang dapat
saja menjadi salah. Kemudian anda dapat menentukan sebuah strategi untuk
menangani risiko tersebut.
Kita akan mengulas semuanya dalam
tutorial berikutnya, jadi tetaplah ikuti kelanjutan seri ini tentang bagaimana
mengelola risiko dalam bisnis anda. Berikutnya adalah tutorial mengukur dan mengevaluasi
risiko yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar