Suku Batak
Nama : Shinta
Glory Sialagan
NPM : 1A614242
Kelas : 2SA05
BUDAYA
( suku batak)
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Islam Sunni. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tadisional yakni: tradisi Malim dan juga menganut kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.
Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia namun tidak diketahui kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatera Timur. Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu, yaitu pada zaman batu muda (Neolitikum). [2]Karena hingga sekarang belum ada artefak Neolitikum (Zaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak maka dapat diduga bahwa nenek moyang Batak baru bermigrasi ke Sumatera Utara pada zaman logam.
Pada abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India mendirikan kota dagang Barus, di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur Barus yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman. Kapur Barus dari tanah Batak bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan terusirnya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir Sumatera[3]. Pada masa-masa berikutnya, perdagangan kapur Barus mulai banyak dikuasai oleh pedagang Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara. Koloni-koloni mereka terbentang dari Barus, Sorkam, hingga Natal[4].
Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Mayoritas orang Batak menganut agama Kristen dan sisanya beragama Islam. Tetapi ada pula yang menganut agama Malim dan juga menganut kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.
2.
Identitas
Batak
R.W Liddle mengatakan, bahwa sebelum abad ke-20 di Sumatra
bagian utara tidak terdapat kelompok etnis sebagai satuan sosial yang koheren.
Menurutnya sampai abad ke-19, interaksi sosial di daerah itu hanya terbatas
pada hubungan antar individu, antar kelompok kekerabatan, atau antar kampung.
Dan hampir tidak ada kesadaran untuk menjadi bagian dari satuan-satuan sosial
dan politik yang lebih besar.[5] Pendapat lain mengemukakan, bahwa munculnya kesadaran
mengenai sebuah keluarga besar Batak baru terjadi pada zaman kolonial.[6] Dalam disertasinya J. Pardede mengemukakan bahwa istilah "Tanah Batak"
dan "rakyat Batak" diciptakan oleh pihak asing. Sebaliknya, Siti Omas Manurung, seorang istri dari putra pendeta Batak Toba
menyatakan, bahwa sebelum kedatangan Belanda, semua orang baik Karo maupun Simalungun mengakui dirinya sebagai Batak, dan Belandalah yang
telah membuat terpisahnya kelompok-kelompok tersebut. Sebuah mitos yang
memiliki berbagai macam versi menyatakan, bahwa Pusuk Buhit, salah satu puncak di barat Danau Toba, adalah tempat "kelahiran" bangsa Batak.
Selain itu mitos-mitos tersebut juga menyatakan bahwa nenek moyang orang Batak
berasal dari Samosir.
Terbentuknya masyarakat Batak
yang tersusun dari berbagai macam marga, sebagian disebabkan karena adanya
migrasi keluarga-keluarga dari wilayah lain di Sumatra. Penelitian penting
tentang tradisi Karo dilakukan oleh J.H Neumann, berdasarkan sastra lisan dan transkripsi dua naskah
setempat, yaitu Pustaka Kembaren dan Pustaka Ginting. Menurut Pustaka Kembaren, daerah asal marga
Kembaren dari Pagaruyung di Minangkabau. Orang Tamil diperkirakan juga menjadi unsur pembentuk
masyarakat Karo. Hal ini terlihat dari banyaknya nama marga Karo yang
diturunkan dari Bahasa Tamil. Orang-orang Tamil yang menjadi pedagang di pantai barat, lari ke
pedalaman Sumatera akibat serangan pasukan Minangkabau yang datang pada abad
ke-14 untuk menguasai Barus.[7]
3. 3.
AUTO BIOGRAFI
Nama saya Shinta Glory Siallagan, biasa dipanggil Shinta. Saya dari pulau
sumatra utara datang ke jakarta untuk melanjutkan kuliah. Saya beasal dari suku
batak dengan marga Siallagan. Saya sangat mencintai dan menghargai budaya saya.
Karena budaya sangat menganut adat istiadat yang sangat unik dan mengajarkan
menghargai budaya baik budaya sendiri maupun orang lain.
Dalam keluarga besar saya, walaupun sekarang sudah zaman modern, kita masih
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam suku kita. Seperti dalam memilih
pasangan. Di dalam suku batak, anak perempuan dari saudara laki-laki dan anak
laki- dari saudara perempuan dapat menikah walaupun itu dinamakan sepupu, yang
penting tidak semarga. Seperti, siallagan dengan siallagan, sinaga dengan
sinaga dan lain-lain. Selain itu kita juga masih melakukan kebiasaan-kebiasaan
lain seperti motong hewan babi untuk suatu perayaan seperti penikahan,
kelahiran seorang anak, kematian dan lain-lain. Suku batak biasanya juga selalu
menghormati saudara laki-laki dalam keluarga walaupun saudara laki-laki itu
masih dibawah umur saudara perempuan dan kita masih melakukan kebiasaan itu.
Keluarga besar saya juga mewajibkan menghapal marga-marga keluarga besar saya.
Baik dari keluarga ayah dan keluarga ibu. Selain itu kita bagi keluarga
keluarga yang masih berdekatan rumahnya keluarga saya wajib menyempatkan untuk
berkumpul bersama 1x seminggu. Didalam keluarga besar saya walaupun sudah
bertempat tinggal di kota besar seperti jakarta diharapkan untuk mampu
berbahasa batak.
Masih banyak adat istiadat
mengenai suku batak dan itu dapat anda cari di google atau sumber lainnya.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)